Struktur Kalimat dan Gaya Kalimat



Struktur Kalimat dan Gaya Kalimat
Kalimat adalah satuan pemikiran atau perasaan yang dinyatakan dengan subyek dan predikat secara logis. Dalam karangan, kalimat merupakan satuan yang terkecil ; dalam analisis gramatikal satuan yang terbesar, disamping yang lebih kecil ; frasa dan klausa.
 Jenis Kalimat
Kalimat menjelaskan pikiran dan perasaan pembicara atau penulis. Jenis pikiran dan perasaan berbeda-beda ; alas-an berkomunikasi juga berbeda-beda. Tidak mengherankan jenis kalimat juga berbeda-beda. Penggolongan didasarkan pada maksudnya, strukturnya dan bentuk retorikanya.
Kalimat Menurut Maksudnya
Menurut fungsinya, jenis kalimat dapat diperinci menjadi pernyataan, pertanyaan, perintah dan permintaan, dan seruan. Dalam bahasa lisan, intonasi yang khas menjelaskan kapan kita berhadapan dengan salah satu jenis itu. Dalam bahasa tulisan, perbedaan dijelaskan oleh bermacam-macam tanda baca.
a.             Kalimat Pernyataan (kaliamat deklaratif)
Pernyataan “menyatakan” sesuatu dengan lengkap pada waktu penutur ingin menyampaikan infromasi pada lawan berbahasanya (intonasi menurun : tanda titik).
Misalnya, Kami sudah ditatar.




b.             Kalimat Pertanyaan (kalimat interogratif)
Pertanyaan “ bertanya “ atau “ meminta “. Kalimat ini dipakai jika penutur ingin memperoleh informasi atau reaksi (perbuatan, jawaban) yang diharapkannya (intonasi meningkat, menurun ; tanda tanya). Pertanyaan sering diawali oleh kata tanya: apa, kapan, apakah, bilamana, siapa, yang mana, bagaimana, di mana, mengapa, berapa. Misalnya, Kapan saudara datang ? Bagaimana membuat pesawat ini ? Pukul berapa sekarang ?
c.             Kalimat Perintah dan Permintaan (kalimat imperatif)
Perintah “menyuruh” atau “melarang” orang berbuat sesuatu (intonasi menurun ; tanda titik atau tanda seru). Perhatikanlah pemakaian-lah, sudilah, sukalah, jangan. Misalnya, Bukakanlah pintu. Sukalah menjawab surat ini dalam waktu dekat. Jangan ribut.
d.             Kalimat Seruan (kalimat ekslamatif)
Seruan “mengungkapkan” perasaan yang kuat atau yang mendadak. Dalam karangan yang baik kalimat seruan jarang dipakai (intonasi meningkat, menurun: tanda seru atau tanda titik). Misalnya, Bukan main, cantiknya. Panasnya, hari ini !.

Comments

Post a Comment

Popular Posts