PENGANGGARAN PERUSAHAAN
BAB I
KONSEP DASAR PENGANGGARAN
1.1 Pengertian Anggaran
Beberapa penjelasan
pengertian anggaran menurut beberapa para ahli :
1)
Menurut RA Supriyono
Anggaran adalah suatu
rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif,
biasanya dinyatakan dalam satuan uang, untuk perolehan dan penggunaan
sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu
tahun.
2)
Menurut Gunawan Adsaputro
Anggaran adalah suatu
pendekatan formal dan sistematis daripada pelaksanaan tanggung jawab manajamen
di dalam perencanaan, koordinasi, pengawasan.
3)
Menurut Glenn A. Welsch
Comprehensive profit planning and control is defined as a
systematic and formalized approach for performing significant phase of
management planning and control function.
Inti definisi adalah :
1.
Formal; disusun secara resmi dan tertulis
2.
Sistematis; disusun berurutan dan berdasarkan fakta
3.
Tanggung jawab; merupakan tanggung jawab dalam pengambilan
keputusan oleh manajer
4.
Perencanaan, koordinasi, dan pengawasan merupakan fungsi
manajer
Proses penyusunan anggaran merupakan tahap akhir dari proses
perencanaan menyeluruh perusahaan ( total
bussines planning ). Perencanaan menyeluruh perusahaan ini dilaksanakan
melalui empat tahap yaitu :
1.
Penetapan filosofi dan misi,
2.
Penetapan tujuan dan strategi,
3.
Penyusunan program,
4.
Penyusunan anggarn.
Ø Istilah-istilah yang
digunakan yang bermakna dan tujuan sama dengan anggaran adalah sebagai berikut
:
a)
Bussines Budget
b)
Profit Planning and Control
c)
Comprehensive Budgeting
d)
Managerial Budgeting
e)
Bussines Budgeting and
Control
1.2 Prinsip Penyusunan Anggaran
Prinsip-prinsip dasar yang
harus dipenuhi dan ditaati agar suatu anggaran dapat disusun dan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
1.
Management Involvement
Keterlibatan manajemen dalam
penyusunan rencana mempunyai makna bahwa manajemen mempunyai komitmen yang kuat
untuk mencapai segala sesuatu yang direncanakan.
2.
Organizational Adaptation
Suatu rencana keuangan harus
disusun berdasar struktur organisasi dimana ada ketegasan garis wewenang dan
tanggung jawab.
3.
Responsibility Accounting
Prinsip ini berguna agar
pelaksanaan anggaran dapat dilaksanakan dengan baik yang polanya disesuaikan
dengan pertanggung jawaban organisatoris.
4.
Goal Orientation
Penetapan tujuan yang
realistis untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka
panjang.
5.
Full Communication
Pemahaman mengenai tanggung
jawab dan sasaran yang harus dicapai.
6.
Realistic Expectation
Penetapan sasaran yang
realistis yang memungkinkan dapat dicapai.
7.
Timeliness
Prinsip ini menitikberatkan
pada ketepatan waktu yang efektif dan efisien dalam pelaksanaan atas realisasi
anggaran.
8.
Flexible Application
Perencanaan tidak boleh kaku
tetapi harus terdapat celah untuk perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi
yang terjadi.
9.
Reward and Punishment
Manajemen harus melakukan penilaian kinerja manajer
berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan.
Keanggotaan dari komisi
anggaran, antara lain:
1.
Salah seorang anggota direksi
2.
Manajer pemasaran
3.
Manajer produksi
4.
Manajer keuangan
5.
Manajer bagin umu, administrasi dan personalia
Fungsi pokok komite
anggaran, antara lain :
1.
Menentukan kebijaksanaan umum
2.
Meminta, menerima, dan menelaah taksiran anggaran individual
3.
Menyarankan revisi
4.
Menyetujui anggaran dan revisi anggaran
5.
Menerima dan menganalisa laporan anggaran
Hubungan
budgeting dengan akunting dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1.
Akunting menyediakan data historis untuk tujuan analisis
dalam menyusun rencana perusahaan.
2.
Komponen budgeting yang
dinyatakan secara finansial, disusun dalam format akunting.
3.
Akunting menyediakan data aktual yang digunakan untuk
evaluasi (performance report ).
BAB II
ANGGARAN KOMPREHENSIF
2.1 Pengertian
Anggaran Komprehensif
Anggaran induk atau
komprehensif (menyeluruh) merupakan jaringan kerja yang terdiri dari beberapa
anggaran terpisah yang saling bergantung satu sama lain, dimana salah satu
contohnya untuk menghitung besarnya modal.
2.2 Komponen Budget Komprehensif
I. Substantive Plan, meliputi :
- Tujuan umum perusahaan
- Tujuan khusus perusahan
- Strategi perusahaan
- Penentuan asumsi dasar yang akan dipakai seterusnya oleh perusahaan
II. Financial Plan :
A.
Anggaran Jangka Panjang
-Penjualan, biaya dan laba
-Penentuan besarnya modal
-Penentuan tambahan modal
-Perkiraan aliran dana
-Perkiraan kebutuhan tenaga kerja
B.
Anggaran Tahunan
1.
Anggaran operasional :
a.
Anggaran Proyeksi Rugi Laba
b.
Anggaran Pembantu Laporan Rugi Laba, terdiri dari :
i.
Anggaran Penjualan
ii.
Anggaran Produksi
iii.
Anggaran Biaya Distribusi
iv.
Anggaran Biaya Umum dan Administrasi
v.
Angaran type Appropriasi :
- Anggaran iklan dan promosi
- Anggaran Penelitian
- Anggaran Pemeliharaan dan
lain – lain
- Anggaran Pendapatan dan
Pengeluaran lain – lain
2.
Anggaran Finansial, meliputi:
a.
Anggaran Neraca
b.
Anggaran Pembantu Neraca, terdiri dari:
o
Anggaran kas
o
Anggaran piutang
o
Anggaran persediaan
o
Anggaran perubahan aktiva tetap
o
Anggaran utang
o
Anggaran perubahan modal sendiri
o
Anggaran penyusutan aktiva tetap, dan lain-lain
III. Anggaran Variabel
IV. Data statistik pembantu,
diantaranya:
a.
Analisa breakeven atau analisa cost profit volume
b.
Standard biaya
V. Laporan Intern, meliputi:
a. Laporan statistik
b. Laporan khusus
c. Laporan hasil pelaksanaan
BAB III
FORECAST PENJUALAN
3.1 Pengertian
Forecast Penjualan
Forecast penjualan adalah suatu
teknik proyeksi tentang tingkat permintaan konsumen potensial pada suatu
periode tertentu dengan menggunakan berbagi asumsi tertentu juga, yakni
sesuatunya berjalan seperti masa lalu.
3.2 Metode-metode yang Digunakan
Metode forecast penjualan dapat dikelompokkan
sebagai berikut:
I.
Judgmental Method atau Non Statistical Method, yakni metode memproyeksikan penjualan yang
berdasar pada pendapat salesman, sales manager, para ahli, dan survey konsumen.
II. Statistical Method
a.
Analisa Trend, terdiri dari :
1.
Penerapan garis trend secara bebas
2.
Penerapan garis trend dengan metode setengah rata-rata
3.
Penerapan garis trend secara matematis, yang terbagi menjadi:
-
Metode Moment
-
Metode Kuadrat terkecil (Least
Square)
-
Metode Kuadrat (garis lengkung)
b.
Analisa Korelasi
III.
Specific Purpose Method:
a.
Analisa industri
b.
Analisa Product Line
c.
Analisa Penggunaan Akhir
Faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan cara pembuatan Forecast
Penjualan :
a.
Sifat produk
b.
Metode distribusi
c.
Luas usaha
d.
Persaingan
e.
Data historis yang tersedia
Ø Metode Kuadrat terkeci (Least Square)

Ø Metode Moment
![]() |
BAB 4
ANGGARAN PENJUALAN
4.1 Pengertian Anggaran
Penjualan
Anggaran penjualan ialah anggaran yang direncanakan secara lebih
terperinci penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang di
dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan dijual,
jumlah (kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta tempat/daerah
penjualannya.
4.2 Penyusunan Anggaran Penjualan



![]() |
|||
![]() |

BAB 5
BUDGET PRODUKSI
5.1 Pengertian
Anggaran Produksi
Anggaran produksi adalah suatu perencanaan secara terpisah
mengenai jumlah unit produk yang akan diproduksi selama periode yang akan
datang, yang di dalamnya mencakup rencana mengenai jenis (kualitas), jumlah
(kuantitas), waktu (kapan) produksi akan dilakukan.
5.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Produksi
Faktor-faktor yang
mempengaruhi besar kecilnya jumlah barang yang harus diproduksi oleh perusahaan
selama periode tertentu adalah :
-
Jumlah barang yang telah direncanakan untuk dijual,
sebagaimana yang tercantum dalam anggaran penjualan
-
Kapasitas mesin dan peralatan pabrik
-
Tenaga kerja yang dimiliki yang terakait dengan kualitas
maupun kuantitasnya
-
Stabilitas bahan baku
-
Modal kerja yang dimiliki
-
Fasilitas gudang
5.3 Langkah-langkah dalam Menyusun Anggaran Produksi
a.
Tahap Perencanaan
1.
Menentukan periode waktu yang akan dipakai sebagai dasar
dalam penyusunan bagian produksi
2.
Menentukan jumlah satuan fisik dari barang yang harus
dihasilkan
b.
Tahap Pelaksanaan
1.
Menentukan kapan barang diproduksi
2.
Menentukan dimana barang akan diproduksi
3.
Menentukan urut-urutan proses produksi
4.
Menentukan standar penggunaan fasilitas-fasilitas produksi untuk
mencapai efisiensi
5.
Menyusun program tentang penggunaan bahan baku, tenaga kerja,
service, dan peralatan
6.
Menyusun standar biaya produksi
7.
Membuat perbaikan-perbaikan bilamana diperlukan
5.4 Kebijakan Penyusunan Anggaran Produksi

BAB VI
ANGGARAN BAHAN BAKU LANGSUNG
6.1 Pengertian
Anggaran Bahan Baku
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian barang
jadi yang dihasilkan. Anggaran bahan baku hanya merencanakan kebutuhan dan
penggunaan bahan baku langsung.
6.2 Penyusunan Anggaran Bahan Baku
![]() |
6.3 Persediaan Besi
Persediaan besi adalah persediaan minimal bahan baku yang
harus dipertahankan untuk menjamin kelangsungan proses produksi.
6.4 Bentuk
Dasar Anggaran Persediaan Bahan Baku
Dalam anggaran persediaan
bahan baku perlu diperinci hal-hal sebagai berikut:
1.
Jenis bahan baku yang digunakan
2.
Jumlah masing-masing jenis bahan baku yang tersisa sebagai
persediaan
3.
Harga per unit masing-masing jenis bahan baku
4.
Nilai bahan baku yang disimpan sebagai persediaan
6.5 Jumlah Pembelian Yang
Paling Ekonomis
Economical Order Quantity (EOQ) merupakan jumlah bahan
baku langsung yang harus dibeli setiap kali dilakukan pembelian sehingga akan
menimbulkan biaya yang paling rendah akan tetapi tidak akan mengakibatkan
kekurangan bahan baku langsung.
Dalam menghitung EOQ dipertimbangkan 2 jenis biaya yang
bersifat variabel, yaitu :
a.
Biaya Pemesanan
Yaitu biaya-biaya
dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan pemesanan bahan baku. Biaya ini berubah-ubah
sesuai dengan frekuensi pemesanan, semakin tinggi frekuensi pemesanannya
semakin tinggi pula biaya pemesanannya. Sebaliknya biaya ini berbanding
terbalik dengan jumlah bahan baku setiap kali pemesanan, misalnya :
·
Biaya persiapan pemesanan
·
Biaya administrasi
·
Biaya pengiriman pesanan
·
Biaya mencocokan pesanan yang masuk
b.
Biaya Penyimpanan
Yaitu biaya-biaya yang
dikeluarkan sehubungan dengan kegiatan penyimpanan bahan baku yang telah
dibeli. Biaya ini berubah-ubah sesuai dengan jumlah bahan baku yang disimpan.
Semakin besar jumlah bahan baku setiap kali pemesanan maka biaya penyimpanan
akan semakin besar pula, misalnya :
·
Biaya pemeliharaan
·
Biaya asuransi
·
Biaya perbaikan kerusakan
BAB 7
ANGGARAN TENAGA KERJA LANGSUNG
7.1 Pengertian Anggaran Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah
tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi perusahaan dan
biayanya dikaitkan pada biaya produksi atau pada barang yang dihasilkan.
Anggaran tenaga kerja merupakan perencanaan khusus tentang jam
tenaga kerja langsung (DLH) dan biaya tenaga kerja langsung (DLC) menurut
waktu jenis barang yang diproduksi.
Apabila memungkinkan anggaran tenaga kerja dapat dibuat secara terpisah, yakni
:
1.
Anggaran biaya tenaga kerja langsung
Yang tercantum dalam
anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah :
a.
Jumlah barang yang diproduksi
b.
Standard jam tenaga kerja langsung (DLH) yang diperlukan
untuk pembuatan satu unit produksi jadi
c.
Tingkat upah rata-rata per jam tk langsung
d.
Jenis barang yang dihasilkan perusahaan
e.
Waktu produksi barang (bulanan atau kwartilan)
2.
Anggaran jam tenaga kerja langsung
Anggaran ini
merupakan bagian lain dari anggaran tenaga kerja. Secara terperinci pada
anggaran ini harus dicantumkan hal-hal sebagai berikut :
a.
Jenis barang yang dihasilkan
b.
Bagian-bagian yang turut dalam proses produksi
c.
Jumlah DLH yang diperlukan untuk tiap jenis barang
d.
Waktu produksi barang (barang atau kuartal)
7.2 Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja
![]() |
|||
![]() |
BAB 8
BIAYA OVERHEAD PABRIK
8.1 Pengertian
Anggaran Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik adalah
biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka proses
produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.
8.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyusunan BOP
Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menyusun BOP :
1.
Anggaran unit yang akan diproduksi, terutama yang berkaitan
dengan kualitas dan kuantitasnya dari waktu ke waktu selama periode yang akan
datang
2.
Berbagai standar yang telah ditetapkan perusahaan (misalnya
standard pemakaian bahan pembantu, pemakaian listrik dan sebagainya)
3.
Sistem pembayaran upah yang dipakai oleh perusahaan
4.
Metode depresiasi, khususnya terhadap aktiva tetap
5.
Metode alokasi biaya yang dipakai oleh perusahaan untuk
membagi biaya-biaya yang semula merupakan satu kesatuan, menjadi beberapa
kelompok biaya dimana biaya tersebut terjadi
8.3 Penyusunan Anggaran BOP
Berikut merupakan penentuan
anggaran BOP :
1.
Biaya yang sifatnya tetap maka biaya pada periode yang akan
datang ditentukan sama dengan periode sebelumnya.
2.
Biaya yang bersifat variabel ditentukan berdasarkan tarif
tertentu yang disesuaikan dengan kondisi yang akan datang
3.
Biaya yang bersifat semivariabel akan ditentukan dengan
menganalisis biaya pada beberapa periode yang lalu, kemudian mengelompokkannya
ke dalam biaya tetap dan biaya variabel.
8.4 Alokasi BOP
Alokasi BOP adalah pembagian bop departemen pembantu ke
departemen produksi, atau dari departemen pembantu ke departemen pembantu yang
lain dan departemen produksi
![]() |
|||
![]() |

BAB 9
ANGGARAN BIAYA UMUM
DAN ADMINISTRASI
9.1 Pengertian Biaya Administrasi
Anggaran biaya umum adalah
anggaran yang berisi semua biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
direksi dan stafnya, bagian keuangan dan bagian administrasi.
Anggaran administrasi yaitu anggaran yang berisi biaya-biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang usaha
perusahaan di luar kegiatan pabrik (produksi).
9.2 Pembagian Biaya Bersama
Biaya bersama akan muncul
akibat penggunaan fasilitas secara bersama. Dasar yang digunakan untuk
pembagian biaya bersama tergantung pada fasilitas tersebut. Karena dipakai
bersama maka secara proporsional biaya depresiasi tersebut akan dialokasikan
atau akan ditanggung oleh masing-masing departemen sesuai dengan penggunaannya.
9.3 Penyusunan Anggaran Biaya Administrasi
![]() |
![]() |
BAB 10
ANGGARAN BIAYA VARIABEL
10.1 Pengertian Anggaran Biaya Variabel
Biaya variabel adala skedul biaya yang menunjukkan bagaimana
masing-masing biaya akan berubah dengan perubahan volume, output atau aktivitas.
Biaya variabel menyatakan hubungan antara volume dan biaya dalam suatu relevant range volume yang terbatas.
Anggaran variabel merupakan anggaran yang merencanakan perubahan
tingkat biaya pada berbagai tingkat aktivitas pada periode yang akan datang.
10.2 Faktor-faktor yang
Harus Diperhatikan dalam Penyusunan Anggaran Variabel
1. Penentuan Satuan Kegiatan
:
a. satuan kegiatan harus mudah dipahami dan diterima
b. satuan kegiatan harus mampu menunjukkan atau mengukur
naik
turunnya tingkat
kegiatan yang disebabkan oleh naik turunnya
biaya
c.
Satuan kegiatan hendaknya sekecil mungkin dipengaruhi oleh
faktor-faktor variabel yang lain selain output dan tingkat kegiatan
2. Penentuan relevant
range
Relevant range adalah
suatu interval yang dinyatakan dengan tingkat out put tertentu, di mana
anggaran variabel yang bersangkutan masih dapat dipakai atau masih berlaku.
10.3 Metode Variabilitas Biaya
a. Taksiran Langsung ( direct estimate method )
Metode yang didasarkan atas pengalaman di masa
lalu.
b. Titik tertinggi dan terendah ( high and low point method )
Metode ini memisahkan biaya variabel dan biaya
tetap dalam relevant
Range tertentu. Budget variabel menurut
titik tertinggi dan terendah
dapat disusun dalam tiga bentuk, yaitu :
·
Bentuk Formula
Menetapkan biaya variabel
untuk tiap unit dan biaya tetap untuk tiap periode.
·
Bentuk Tabel
Menyusun budget variabel
untuk tiap tingkat kegiatan dari tiap-tiap jenis biaya.
·
Bentuk Grafik
Budget variabel yang
menggambarkan biaya variabel total, biaya tetap dan biaya total dalam bentuk
garis.
c.
Korelasi
Metode yang menghubungkan
antara volume yang direncanakan dengan biayanya, yang terdiri dari Graph method dan Matemathical method.
10.4 Penyusunan Anggaran Biaya Variabel
![]() |
|||||
![]() |
|||||
![]() |
halo semuanya di sini jika Anda mencari pinjaman dengan tingkat bunga rendah dengan pengembalian 2 tingkat per tahun maka penawaran pinjaman pedro akan bagus untuk pinjaman bisnis Anda dan beberapa jenis pinjaman lain yang ingin Anda ajukan selama Anda tahu bahwa Anda dapat melakukannya pengembalian yang baik kembali sesegera mungkin kemudian hubungi mr pedro di pedroloanss@gmail.com
ReplyDelete